-->
  • Jelajahi

    Copyright © Opinipublika.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Gambar


     

    Iklan

    Sikap Peka KDM Redam Amarah Rakyat Bandung Barat: LAKI KBB Batalkan Demo, Keadilan Soal Sampah Sarimukti Akhirnya Direspons

    Redaksi Opinipublika
    Minggu, 05 Oktober 2025, 10/05/2025 WIB Last Updated 2025-10-05T11:15:11Z
    OPINIPUBLIKA.ID | BANDUNG BARAT // 
    5 Oktober 2025 Gejolak sosial di Bandung Barat yang sempat mendidih akibat ketimpangan pengelolaan sampah di TPPAS Sarimukti, akhirnya mereda setelah langkah cepat dan sikap peka ditunjukkan oleh Bapa Aing KDM.

    Kemarahan masyarakat yang sudah lama menumpuk bukan tanpa alasan. Selama berbulan-bulan, warga Bandung Barat merasa dianaktirikan dalam distribusi dan pengelolaan sampah di TPPAS Sarimukti. 

    Sementara daerah lain di Jawa Barat mendapat perhatian serius, KBB justru seolah dibiarkan menanggung dampak lingkungan tanpa solusi nyata.
    Rasa kecewa itu akhirnya memuncak ketika Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) KBB, bersama sejumlah elemen masyarakat, menyatakan tekad untuk turun ke jalan. 

    Aksi unjuk rasa besar telah dijadwalkan pada Selasa, 7 Oktober 2025, dengan surat pemberitahuan resmi No. 076/LAKI-KBB/IX/2025 yang dilayangkan ke Polres Cimahi.

    Dalam surat itu, mereka menegaskan tuntutan agar truk-truk sampah dari luar KBB dikembalikan, apabila keadilan bagi warga Bandung Barat tidak segera ditegakkan.

    Suara Rakyat yang Lama Tak Didengar

    Ketua LAKI KBB, Guras, menyampaikan bahwa langkah demonstrasi ini adalah bentuk puncak kekecewaan setelah berbagai upaya damai mereka tidak diindahkan.
    "Kami sudah mencoba jalur komunikasi, tiga kali dengan Dinas LH Jabar, dua kali dengan Sekda, satu kali dengan DPRD. Hasilnya nihil. Semua hanya janji tanpa tindakan,” ujar Guras dengan nada kesal.

    Menurutnya, bukan hanya soal sampah, tetapi ini tentang harga diri dan kedaulatan masyarakat Bandung Barat.

    “Kami bukan warga kelas dua. Kami ingin keadilan yang proporsional dalam pengelolaan sampah di Sarimukti. Kami tidak akan diam jika terus diabaikan,” tegasnya.

    Tuntutan LAKI-KBB juga meliputi permintaan agar Aparat Penegak Hukum (APH) dan Gakkum KLHK turun langsung mengusut dugaan tindak pidana korupsi dan kerusakan lingkungan yang terjadi dalam pengelolaan TPPAS Sarimukti. 

    Surat resmi pun telah dikirim ke berbagai pihak: mulai dari Gubernur Jawa Barat, Pemda KBB, hingga kementerian terkait di tingkat pusat.
    Namun, di tengah suasana panas dan persiapan aksi yang sudah matang, angin perubahan tiba-tiba datang.
    Pukul 09.30 pagi, pihak LAKI-KBB menerima kabar dari pejabat KBB bahwa Pemda Jabar akan merealisasikan pembersihan sampah serta menambah kuota ritase untuk KBB di TPPAS Sarimukti.

    Kabar ini belum sepenuhnya dipercaya. “Kami tetap akan demo sampai ada surat resmi, hitam di atas putih,” kata Guras menegaskan.

    Tak lama berselang, pada pukul 15.40, sebuah surat resmi dengan nomor 8151/PBLS.04/DLH, tertanggal 3 Oktober 2025, dan ditandatangani oleh Sekda atas nama Gubernur Jawa Barat, akhirnya tiba di tangan mereka. Surat tersebut berisi persetujuan resmi pembersihan sampah dan penambahan ritase untuk Bandung Barat.

    Kabar itu disambut lega oleh masyarakat dan aktivis.

    “Ini kabar baik. Akhirnya ada tindakan nyata, bukan sekadar janji. Karena itu, kami membatalkan rencana demo,” ujar Guras.

    KDM Dinilai Punya Peran Sentral

    Di balik perubahan kebijakan ini, LAKI-KBB menilai bahwa peran dan kepekaan KDM sangat menentukan.

    Menurut Guras, langkah cepat ini bukan semata hasil tekanan, tetapi karena ada sosok pemimpin yang mampu membaca keresahan masyarakat dan bertindak sebelum gejolak meledak.

    “Kami yakin percepatan ini terjadi karena kepekaan dan intervensi langsung Bapa Aing KDM. Kalau bukan karena beliau, mungkin sampai sekarang kita masih diabaikan,” tambahnya.

    Namun, Guras tak menutupi kekecewaannya terhadap beberapa pejabat di lingkungan Pemda dan DPRD Jawa Barat.

    “Kami menilai komunikasi pejabat, terutama Sekda, Dinas LH, dan pimpinan DPRD Jabar, sangat buruk. Mereka tidak peka, bahkan terkesan arogan. Ini yang membuat rakyat makin tidak percaya,” ujarnya.

    Dari Kritik ke Apresiasi

    Meski sempat geram, Guras dan LAKI-KBB tetap memberi apresiasi atas langkah nyata pemerintah yang akhirnya berpihak kepada rakyat.

    “Kami tetap objektif. Jika kebijakan berubah untuk kepentingan masyarakat, kami akan dukung. Tapi kami akan terus mengawasi agar tak ada permainan di balik kebijakan ini,” katanya menegaskan.

    Dalam pernyataannya, LAKI-KBB juga mengingatkan KDM agar tetap waspada terhadap oknum pejabat dan anggota DPRD yang bermuka dua.

    “Masih ada yang pura-pura loyal tapi sebenarnya masih terikat dengan kelompok lama. Mereka punya kepentingan dalam proyek dan pengadaan barang-jasa yang sudah banyak ‘ijon’. Kami tahu itu semua,” ungkapnya.

    “Tapi kami percaya, Bapa Aing KDM adalah sosok yang tegas dan berani melawan praktik seperti itu. Bravo Bapa Aing!” tutup Guras penuh semangat.

    Harapan Baru untuk Bandung Barat

    Langkah cepat KDM ini dinilai sebagai bukti nyata kepemimpinan yang responsif dan berpihak kepada rakyat.
    Bukan hanya meredam rencana aksi massa, tapi juga menumbuhkan kembali kepercayaan publik terhadap pemerintah provinsi.

    Kini, masyarakat Bandung Barat menanti realisasi konkret dari surat keputusan itu  bukan hanya penambahan ritase sampah, tetapi juga kebijakan berkelanjutan yang memastikan keadilan, transparansi, dan lingkungan yang lebih bersih.

    Jika sebelumnya “sampah” menjadi simbol ketidakadilan, kini ia menjadi simbol perubahan saat kepekaan pemimpin menjelma menjadi solusi. (RED)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini



     

    +