Gerakan Pangan Murah “Gapura Amanah” Hadir di Bandung Barat: Sinergi DPR RI dan Badan Pangan Nasional Tekan Harga Pangan

OPINIPUBLIKA.ID | BANDUNG BARAT //

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggandeng Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) bertajuk “Gapura Amanah”.

Program ini menjadi langkah nyata dalam upaya menstabilkan pasokan dan harga pangan yang belakangan ini mengalami ketidakstabilan di pasaran.

Kegiatan yang digelar di wilayah Kabupaten Bandung Barat ini disambut antusias masyarakat. Beragam kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, gula, dan bahan pangan lainnya dijual dengan harga jauh lebih murah dari harga pasar.

Anggota Komisi II DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Kabupaten Bandung Barat, RM. Hasbi Pratama Arya Agung, S.H., S.E., M.H., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah dan DPR terhadap kondisi ekonomi masyarakat saat ini.

“Gerakan pangan murah ini hadir untuk menunjang kebutuhan masyarakat sekaligus menstabilkan harga di pasaran. Kami ingin masyarakat tetap mampu membeli bahan pokok yang kini dinilai memberatkan,” ujar Hasbi Pratama.

Menurutnya, antusiasme masyarakat menjadi bukti bahwa program seperti ini sangat dibutuhkan. Selain membantu memenuhi kebutuhan pokok, kegiatan ini juga meningkatkan daya beli dan memperkuat ketahanan pangan lokal.

“Harga bahan pangan yang terjangkau memberi dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Kami berharap program seperti ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak wilayah,” tambahnya.

Sementara itu, Dede Yusuf Macan Effendi, anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat yang juga duduk di Komisi II, menegaskan pentingnya intervensi pasar oleh pemerintah sebagai solusi menjaga stabilitas harga bahan pokok.

“Alhamdulillah, kegiatan ini sudah kami lakukan untuk keenam kalinya. Kali ini di Bandung Barat berjalan dengan baik dan lancar. Warga sangat terbantu karena menjelang akhir bulan, harga pangan biasanya naik dan memberatkan,” tutur Dede Yusuf.

Ia menjelaskan, kegiatan serupa sebelumnya juga digelar di Batujajar dengan capaian omzet hingga Rp3 juta dalam sehari, menandakan tingginya minat dan kebutuhan masyarakat terhadap program ini.

“Kami berharap program seperti ini bisa terus dilaksanakan di daerah lain, seperti Lembang atau Cipatat. Selama ada dukungan dan anggaran dari pemerintah daerah maupun pusat, kegiatan ini sangat layak diteruskan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dede Yusuf menegaskan bahwa DPR RI memiliki fungsi pengawasan terhadap jalannya program pemerintah daerah, termasuk memastikan agar kebijakan intervensi pasar berjalan optimal.

“Ketika pasokan berkurang, harga pasti naik. Di sinilah pemerintah harus hadir untuk menambah stok di pasar agar harga bisa turun dan masyarakat tetap mampu membeli. Inilah fungsi utama pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan,” tegasnya.

Melalui Gerakan Pangan Murah “Gapura Amanah”, pemerintah dan DPR RI membuktikan komitmennya untuk hadir di tengah masyarakat. Program ini tidak hanya membantu menekan harga bahan pokok, tetapi juga memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional.

Langkah kolaboratif ini diharapkan terus berlanjut secara berkesinambungan di berbagai wilayah, terutama menjelang musim penghujan dan masa liburan akhir tahun, di mana harga bahan pangan sering kali mengalami lonjakan.

Dengan hadirnya gerakan seperti ini, masyarakat Bandung Barat dapat merasakan manfaat langsung dari kebijakan pemerintah yang berpihak pada rakyat kecil sebuah bukti nyata bahwa pemerintah dan legislatif hadir bukan hanya dengan janji, tetapi dengan aksi.

(RANDI)